Jika hati sudah menolak, senyum pun bukan berarti dia bahagia
_phantomgembel_
Menulis adalah melahirkan fikiran & perasaan. Menulis tidak harus punya arti. Tapi dengan Menulis, Aku bisa tau apa yang sedang aku fikirkan yang tak bisa Aku ungkapkan.
Aku fikir aku masih bisa selalu tersenyum ketika memikirkanmu
Dan aku masih bisa
Aku fikir aku masih bisa selalu tersenyum ketika aku menelusuri semua tentang hari-harimu
Dan aku selalu bisa
Dan saat aku ingin kembali menelusuri hari-harimu dengan niat hanya ingin melepaskan kerinduanku, ada sesuatu yang membuatku diam dengan seribu pemikiran
Benarkah??
Masa??
Ah tidak mungkin
Serius??
Masa sih??
Yang benar??
Kata-kata itu berulang-ulang kali aku ucapkan
Dan ketika kesadaranku sepenuhnya pulih
Otakku berkata "ternyata benar"
Saat aku kembali memulihkan kesadaranku, aku kembali mengeluarkan kata-kata itu, "ternyata benar"
Sesaat aku kecewa
Aku kesal
Aku mengumpat berkali-kali, "kenapa dia??" "sejak kapan??"
Sesaatnya aku kembali berfikir
Aku tidak pernah mengungkapkannya selama ini
Hanya berbagi rasa ini untuk diriku sendiri
Aku salah memang hanya memendamnya
Hhhhhhhhh...
Lucu juga
Aku kesal saat tau kau telah dengan orang lain, sedangkan selama ini aku hanya melihatmu dari jauh tanpa kau tau
Aku kecewa ketika kau telah dengannya, sedangkan selama ini aku selalu berharap bahwa suatu saat Tuhan bisa mempertemukan kita kembali di waktu yang tepat
Aku sedikit menyesal saat kau telah dengannya, sedangkan selama ini aku selalu menghadirkan namamu dlm doaku
Ternyata Tuhan memberiku jawaban lain
Aku menarik sedikit penyesalanku
Karena ternyata kau memang telah lama bersamanya
Karena kau telah merencanakan masa depan bersamanya
Dan karena Tuhan sepertinya memang menjodohkanmu dengannya
Aku masih bisa tersenyum dengan semuanya
Bukan karena terpaksa, tapi karena aku melihat kau tersenyum bersamanya
:)
*phantomgembel_